Minggu, 28 Februari 2010

Zikir

Zikir berarti 'mengingat'. Salah satu teknik berzikir adalah dengan membaca susunan ayat-ayat / doa doa tertentu secara teratur. Dalam tulisan ini dibahas berbagai macam zikir.

Menurut sumber zikir, ada beberapa macam cara umat Islam berzikir:
Zikir dari bacaan yang dipilih-pilih sendiri
Zikir dari seorang guru / pejuang yang menyusun suatu amalan zikir untuk murid-muridnya atau untuk pengikutnya
Zikir tarekat sufi yang diijazahkan / didiktekan oleh Rasulullah s.a.w ke seorang pemimpin tarekat.
Uraian : Zikir dari bacaan yang dipilih-pilih sendiri
Seseorang membaca Quran dan Hadith, kemudian dari dari ayat/ hadis tersebut dia ambil yang berkenan untuk diamalkan secara teratur sebagai zikir.
Sebagai ibadah bolehlah, ada pahalanya.
Tidak ada berkat karena tidak ada guru, bahkan dirinya sendirilah yang menjadi guru
Ini sah, tapi tidak ada berkat karena tidak terhubung melalui guru ke Rasullah.
Susah istiqamah, susah disiplin.
Uraian Zikir dari seorang guru / pejuang
Seseorang memperjuangkan Islam dengan membentuk suatu kelompok. Dia pikir sebagai bekalan untuk orang-orangnya dalam perjuangan maka setiap orang mesti dibekali dengan amalan zikir tertentu. Lalu dia pun menyusun sendiri beberapa amalan zikir yang diambil daripada Quran dan Hadith. (Tentulah dipilihnya ayat-ayat yang bersesuaian dengan perjuangannya serta dipastikan dari hadith-hadith yang sahih). Zikir yang sebegini statusnya sama seperti yang pertama cuma ia lebih baik sedikit sebab zikirnya dihubungkan dengan perjuangan atau cita-cita perjuangan. Tidak semata-mata baiki diri.
Tidak ada berkat karena tidak terhubung dengan Rasulullah
Inilah seperti yang dilakukan oleh Hassan Al Banna dalam Ikhwanul Muslimin. Beliau Insya Allah dapat syahid, dia orang soleh tapi banyak anak buahnya tak selamat. Di sini jelaslah betapa faktor berkat guru dan faktor hubungan langsung dengan Rasulullah saw amat penting. Ia penentu keselamatan perjuangan. Islam selamat dan menyelamatkan. menjanjikan keselamatan untuk semua bukan terhenti kepada guru sahaja.
Uraian : Zikir tarekat sufi
Satu himpunan amalan lahir dan batin yang tertentu yang lengkap. Tidak sekedar wirid saja
Diambil secara langsung dari Rasulullah saw. oleh pendirinya
Mempunyai disiplin-disiplin lahir dan batin yang tertentu
Dibawah pimpinan guru mursyid atau mujaddid
Membawa misi perjuangan Tuhan di zaman dan tempat yang tertentu
Mempunyai peranan tertentu di zamannya mengikut ukuran perjuangannya
Setiap tarekat mempunyai paket zikir tertentu
Suatu paket zikir berlaku paling baik hanya pada zaman tertentu
Jika zaman sudah berganti, lebih baik mengamalkan zikir yang baru yang dikhususkan untuk zaman baru tersebut
Zikir tarekat sufi harus jelas sanadnya (urutan orang-orang yang mengijazahkan dari Rasulullah sampai ke pengamal tersebut).
Jika sanad terputus maka tidak ada berkat, jadi seperti zikir yang disusun sendiri

Zikir tarekat sufi ini ada beberapa macam:
Zikir tarekat yang bersambung:
Paket zikir yang masih bersambung dari Rasulullah sampai dengan orang yang mengamalkannya. Paket zikir ini diijazahkan oleh Rasulullah ke pendiri tarekat, kemudian pendiri tarekat mengijazahkan ke murid-murid yang diberi wewenang untuk menyebarkan paket zikir ini, dan demikian seterusnya. Tidak semua murid dari seorang guru tarekat dibenarkan untuk mengijazahkan paket zikir ini ke orang lain sebagai murid.

Paket zikir ini mendapat keberkatan dari Rasulullah

Orang yang mengamalkan paket zikir mustilah mempunyai seorang guru yang guru ini tersambung ke pendiri tarekat tersebut. Umumnya terdapat kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjaga supaya zikir ini tidak terputus. Kegiatan yang perlu dilakukan ini di antaranya:
Mendapatkan ijazah wirid dari guru dengan cara yang dibenarkan oleh guru tersebut
Menjaga amalan-amalan yang ditugaskan oleh guru tersebut
Berpikiran positif terhadap guru tersebut
Jangan melakukan dosa besar
dan lain-lain sebagainya tergantung peraturan di tarekat tersebut
Zikir yang 'terputus sanad'
Terputus sanad artinya zikir tersebut tidak tersambung secara estafet ke Rasulullah. Suatu zikir dapat 'terputus sanad' karena syarat-syaratnya tidak dipenuhi, misalkan:
Tidak mendapatkan ijazah wirid
tidak menjaga amalan-amalan yang ditugaskan oleh guru
Melakukan dosa besar
salah dalam bacaan zikir
tidak mengamalkan zikir selama waktu tertentu
mengganti / menambah bacaan zikir
Zikir yang sudah bukan zamannya walaupun masih bersambung
Setiap zikir tarekat mempunyai batasan waktu dan tempat. Misalkan tarekat Imam Ghazali, berlaku untuk zamannya dan di daerahnya, demikian pula dengan tarekat Qadiriyah, Naqsabandiah, dan sebagainya. Suatu paket zikir dikhususkan untuk zaman tertentu dan kawasan tertentu, karena setiap zaman dan setiap tempat mempunyai permasalahan yang berbeda. Jadi bagi kita sebaiknya usahakanlah mencari paket zikir yang sesuai untuk zaman ini, supaya pengaruhnya maksimal, terutama untuk menjadi orang bertaqwa..

Mengamalkan paket wirid yang tidak bersambung ke Rasulullah mempunyai risiko yaitu menjadi amalan khadam. Keterangannya sebagai berikut:

"Memang setiap ayat Quran itu ada kelebihannya. Setiap ayat itu juga ada khadam (pembantu) yang menjaganya. Orang yang mengamalkan amalan khadam ini sebenarnya meminta kelebihan dari khadam itu sendiri dan bukan dari Tuhan. Kalaupun diberi, khadam itu akan mempermain dan memperhambakan dia. Khadam itu akan merasa dirinya lebih hebat dan lebih berkuasa dari dia. Khadam itu tidak akan menghormati dia.. "

Bagi orang yang bertujuan memperbaiki diri, amalan khadam ini adalah 'kecelakaan batin', oleh karena itu jagalah agar paket zikir yang kita amalkan bersambung ke Rasulullah melalui guru mursyid kita.

0 komentar:

Posting Komentar