Komponen-komponen yang digunakan dalam system jaringan sebagai berikut :
  1. Network Interface Card (NIC) / LAN Card / Ethernet Card. Card ini dipasang pada PC biasanya pada slot ekspansi PCI, di pasaran card internal NIC ini memiliki kecepatan transfer antara 10 Mbps sampai 100 Mbps (Megabit / second ). Bentuk soket pada NIC ada yang menggunakan RJ 45 atau Bentuk BNC, ada juga satu card yang memiliki keduanya (combo).
  2. UTP Socket/UTP Connector dan UTP Kabel. Pada system jaringan dikenal dan digunakan konektor dan soket UTP atau dikenal dengan nama soket dan konektor RJ 45 yang memiliki 8 saluran pin. Kabel yang digunakan adalah kabel UTP yang memiliki delapan saluran kawat pejal yang memiliki warna yang berbeda.
  3. BNC Socket/BNC Connector dan Kabel Coaxial. Pada system jaringan juga dikenal saluran yang menggunakan BNC socket dan Connector yang kita kenal sebagai connector untuk antenne pada pesawat TV. Kabel yang digunakan juga sama persis seperti kabel antene atau kabel coaxial yang memiliki satu saluran kawat tunggal dan satu saluran kawat serabut.
  4. Kabel Serat Optik (Fibre Optic). Kabel jenis ini sangat baik digunakan dalam jaringan, namun harganya sangat mahal sehingga jarang digunakan, kabel ini biasanya ditanam di bawah permukaan tanah.
  5. HUB Port dan SWITCH port. HUB dan SWITCH port ini merupakan komponen yang menginterkoneksi semua saluran jaringan, biasanya memiliki 8, 16, 32, sampai 64 port atau saluran yang dapat digunakan. Secara umum fungsi keduanya sama, namun SWITCH memiliki kelebihan yaitu dapat mendeteksi saluran yang tidak digunakan sehingga dapat mengoptimasi saluran lain yang sedang digunakan.

TOPOLOGI JARINGAN

Topologi jaringan atau jenis hubungan jaringan yang dikenal umum ada tiga yaitu topologi bus, topologi ring yang merupakan modifikasi dari topologi bus, dan topologi star. Selain itu ada juga bentuk jaringan yang terbatas penggunaannya yang akan kita bahas sekaligus.
Topologi BUS.
Topologi BUS ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan murah, namun memiliki kendala yang juga cukup merugikan. Bentuk tpologi bus ini secara umum dapat digambarkan seperti di bawah ini :
Topologi Bus
Keterangan :
  1. NIC Card / Ethernet Card yang digunakan pada Topologi BUS ini menggunakan soket BNC.
  2. T-Connetctor, merupakan connector BNC yang digabungkan sehingga memiliki tiga buah saluran dan fungsinya menghubungkan NIC card dengan saluran jaringan.
  3. Kabel Coaxial atau dikenal juga kabel antenne. Panjang maksimum antara dua titik adalah 10 meter.
  4. Connector BNC. Menghubungkan kabel BNC dengan T-Connector.
  5. Terminator. Berfungsi sebagai penutup saluran awal dan akhir dari topologi bus ini sehingga sinyal-sinyal yang melalui jaringan tidak akan hilang (flow).
Sekalipun bentuk jaringan ini murah dari segi biaya, namun memiliki banyak kelemahan dari segi aplkiasi jaringan, diantaranya adalah :
  1. Terjadi tabrakan sinyal atau paket data di saluran sehingga dapat memperlambat transfer data. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat Gambar II-1 di atas. Suatu saat PC 1 melakukan transfer data ke PC 3 sehingga arah sinyal pada saluran bergerak ke kanan, jika pada saat yang sama PC 4 mengirim data ke PC 2 sehingga arah sinyal bergerak ke kiri, maka akan terjadi tabrakan/collition paket data.
  2. Jika terjadi kabel BNC pada saluran putus, maka semua komputer tidak dapat melakukan koneksi ke komputer manapun atau selurh jaringan terputus, karena terjadi flow.
  3. Jika terjadi kerusakan pada saluran, maka pelacakan dan isolasi tempat kerusakan akan sangat rumit dilakukan apalagi jika jaringan ini sangat panjang. Troubleshooting dilakukan dengan mengetes tiap saluran antara dua titik seperti rangkaian pada gambar diatas.
  4. Keuntungan penggunaan Topologi Bus ini adalah penggunaan kabel yang hemat karena hanya satu saluran dan layout sambungan kabel cukup simple.
Topologi Ring
Topologi Ring Ini merupakan modifikasi dari Topologi BUS. Bentuk hubungan hardware dan komponen yang digunakan sama persis dengan Topologi BUS, tetapi kita hanya mencabut kedua komponen terminator, kemudian menghubungkan antara kedua ujung jaringan dengan kabel BNC. Bentuk Ring ini hanya berfungsi mengurangi jumlah tabrakan paket data, sehingga pada saat pengiriman data akan bergerak ke satu arah dan membentuk looping.
Penggunaan Topologi Ring ini sangat kaku dalam pengembangan jaringan dibandingkan dengan bentuk Bus, namun tentu saja dari segi layanan lalulintas data dapat lebih cepat dan lebih padat dibandingkan topologi Bus.
Topologi Star
Topologi Star ini paling banyak digunakan dalam aplikasi jaringan, karena memiliki kelebihan dalam kecepatan, kapasitas, dan jumlah titik dalam jaringan, namun juga membutuhkan biaya yang cukup besar dalam pembangunannya. Bentuk hubungan star dapat dilihat pada gambar berikut :
Topologi Star
Sebelum kita membahas bentuk topologi star ini lebih jauh, dengan penggunaan kabel UTP atau Twisted Pair ini, kita mengenal dua jenis hubungan yang akan diaplikasikan dalam jaringan, yaitu hubungan straight atau langsung dan hubungan cross atau silang yang dibahas pada bagian selanjutnya.
Topologi
Keuntungan
Kerugian
BUS
Hemat Kabel,
Layout kabel sederhana, Mudah dikembangkan, dan tidak diperlukan kendali
dari pusat. Penambahan atau pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa menganggu
operasi yang berjalan.
Deteksi dan isolasi
kesalahan sangat kecil,
Kepadatan lalulintas sangat tinggi,
Keamanan data kurang terjamin,
Kecepatan akan menurun jika jumlah node bertambah,Diperlukan repeater untuk jarak jauh
RING
Hemat kabel, tidak
perlu pengamanan bundek kabel khusus, dapat melayani lalu lintas data yang
padat.
Peka kesalahan,
Pengembangan jaringan lebih kaku kerusakan pada media pengirim/terminal
dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan lambat, karena pengiriman menunggu
giliran token.
STAR
Paling fleksibel
karena pemasangan kabel mudah. Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan yang lain.
Kontrol terpusat karena memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.
Memudahkan pengelolaan jaringan
Boros kabel, perlu
penanganan khusus bundel kabel, kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

TIPE-TIPE ETHERNET

Ada beberapa macam tipe Ethernet yang secara umum terbagi atas dua bagian yaitu Ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps atau lebih Ethernet 10 Mbps yang sering digunakan adalah 10BaseTdan 1OOVG-AnyLAN.
10Base2
10 Base2 disebut juga thin ethernet karena menggunakan kabel koxial jenis thin atau disebut sebagai cheapernet. 10Base2 menggunakan topologi bus. Spesifikasi dari 10Base2 adalah sebagai berikut :
  1. Panjang kabel persegmen adalah 185 meter.
  2. Total segmen adalah 5 buah.
  3. Maksimum repeater adalah 4 buah.
  4. Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah.
  5. Jarak terdekat antar station minimum 0.5 meter.
  6. Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30.
  7. Maksimum panjang keseluruhan dengan repeater 925 meter.
  8. Awal dan akhir kabel diberi terminator 50 Ohm.
  9. Jenis kabel koaksial RG-58A/U atau RG-58C/U.
  10. Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30.
10Base5
10Base5 disebut juga thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2, yaitu topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut :
  1. 10Base5 Panjang kabel per segmen adalah 500 meter.
  2. Total segment kabel adalah 5 buah.
  3. Maksimum repeater adalah 4 buah.
  4. Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3 buah.
  5. Jarak terdekat antar station minimum 2,5 meter.
  6. Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100.
  7. Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 meter.
  8. Maksimum panjang keseluruhan dengan repeater 2500 meter.
  9. Awal dan akhir kabel diberi terminator 50 Ohm.
  10. Jenis kabel koaksial RG-8 atau RG-11 1.
10BaseT
Berbeda dengan 10Base2 atau 10Base5 yang menggunakan topologi Bus, pada ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi Star ini yang sekarang banyak digunakari, karena mudah pemasangannya serta mudah melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai adalah kabel UTP. Spesifikasi dari 10 BaseT adalah sebagal berikut :
  1. Panjang kabel per segmen maksimum 100 meter.
  2. Maksimum jumlah segmen 1024.
  3. Maksimum node per jaringan 1024.
  4. Menggunakan hub dengan maksimum hub empat buah dan bentuk hubungan chain.
  5. Kabel yang dipakail UTP level-3 atau lebih.
10BaseF
10BaseF menggunakan kabel serat optik. Kabel jarang digunakan karena biasanya mahal. dan pemasangannya pun tidak semudah Ethemet tipe lainnya. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya cukup jauh. Spesifikasinya adalah sebagai berikut :
  1. Panjang kabel per segmen maksimum 2000 meter.
  2. Maksimum jumlah segmen 1024.
  3. Maksimum node per jaringan 1024.
  4. Menggunakan hub dengan maksimum hub empat buah dan bentuk hubungan chain.
  5. Menggunakan kabel serat Optik.
100BaseT
100BaseT disebut juga fast ethernet atau 100BaseX adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai yaitu :
  1. 100BaseT4, memakai kabel UTP kategori 3,4 atau 5. Kabel yang dipakai empat pasang.
  2. 100BaseTX, memakai kabel UTP kategori 5 dan kabel yang dipakai hanya dua pasang.
  3. 100BaseFX memakai kabet serat optik.
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel. koaxial maksimum total panjang kabelnya dengan menggunakan hub Class II adalah 205 meter, dengan perincian 100 meter untuk panjang segmen dan 5 meter untuk hubungan hub ke hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan 2 repeater bisa mencapai 412 meter, dan panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 meter.
1OOVG-AnyLAN
1OOVG-AnyLAN bukan ethemet murni karena metode akses medianya berdasarkan demand priority. 10OVG-AnyLAN. bisa digunakan dengan sistem frame Ethemet maupun frame Token-Ring, dengan spesifikasi sebagai berikut :
  1. Jika menggunakan kabel UTP kategori 5 maka panjang maksimum segmennya bisa sampai 150 meter.
  2. Jika memakai kabel serat optik panjang maksimum segmennya 2000 meter.