Rabu, 29 Desember 2010

RAMBU DALAM MEMAHAMI S45P

sebagaimana kita tahu, bahwa mengasalkan kembali segala sesuatu adalah salah satu jalan keselamatan, layaknya jika ada penyakit, maka kita akan bisa menganalisis akar permasalahan untuk menemukan obatnya..

sekarang.. kembalikan kesadaran kita kepada
" Inna lillahi wa inna ilaihi ro-ji-un"
"Asal dari Allah kembali kepada Allah"

sering2lah kita masuk kepada kesadaran itu tatkala sedang berjuang dan menimba ilmu melewati jalan yg "berliku" dan "di pinggir jurang" sekali lagi supaya kita "selamat" dan mulaikanlah atas segala apa2 yg kita perbuat dengan "Bismillah" akhirilah dengan "Alhamdulillah" dan jika perasaan ta`jub datang ucapkanlah "Subhanallah" dan jika perasaan lemah dan takut dan salah, datang... "Astagfirullah" dan jika berbahagia ucapkanlah "Allahu Akbar"


sesungguhnya "cukup" hanya dengan "Bismillahirrahmanirrahiim" semua sudah "kita ajak" apakah itu sadulur papat, malaikat, jin, dll cukup hanya "basmalah" semua itu menjadi rela..


"Innahu min Sulaimana wa innahu Bismillaahirrahmaanirrahiimi"
{kalam Allah kepada Sulaiman AS}
"Sesungguhnya ini dari Sulaiman
dan dengannya "Bismillaahirrahmaanirrahiimi".." "Alaa ta`lu `alayya wa atuunii muslimiin"




kesimpulan Bismillahirrahmanirrahiimi ada pada harful "Ba`" sadulur papat pancernya berpusat pada "Pusat"/Puser menjadilah harful "Nun" jika "titik pusat" ada diatas menjadilah harful "Ba`" jika "titik pusat" ada dibawah Nun.. Wal Qalami wama yasthuruun (Demi "Nun" dan demi Kalam dan apa2 yang "tertulis")

Ba`.. Bi Asma Illahi.. Bismillahi..
Titik ( Noktah ) adalah Sir didalam Sir ada Rasa Rasa sa`jeroning Rasa didalam Rahasia ada... kesimpulan harful Ba` ada pada noktah (titik) dan dijadikan manusia dari titik (min nutfatin kholaqohu faqod daroh) Wallahu a`lam bish shawab
coba artikan naga sebagai "kundalini" yang terletak di "ajbudz dzanab" (tulang ekor) = muladhara chkra "yg pada masanya nanti, dari situlah manusia akan dibangkitkan kembali" (menurut riwayat Al Hadits tentang Ajbudz dzanab)


coba artikan Semar sebagai Samar sebagai "SIR" ( Ya Hu Sirrullah ) coba ingat kembali mengapa "Buroq" sebagai kendaraan Rasulullah di Cirebon digambarkan sebagai "berkepala wanita" (ada lagi yg menggambarkan nafsul muthmainnah sebagai burung yang menjelma menjadi simbol burung Abdul Jabbar, yg oleh Bung Karno dengan seizin K.H.`Amilin kemudian dibentuk menjadi simbol burung Garuda) yang menurut Imam Abbas bin Ali Albuni (Syamsul Ma`arif Al Kubro) nama `Abdul Jabbar adalah nama yg diberikan kepada tiga mahluknya : Jibril , Musa AS, Rasulullah SAW) dan coba renungkan ada pendapat yg mengatakan bahwa "ROH IDHOFI" laki2 adalah "sifat berupa wanita" dan ROH IDHOFI wanita adalah "sifat berupa laki2"


BEBERAPA PEMAHAMAN YANG BERKAITAN


Suzaku Musha Dalam Bismillah, inti dari Maha pengasih dan Maha Penyayang itu apa hubungannya dengan Sedulur Papat Lima Pancer ini dan Nukat Gaib??
KI SAWUNG sperti yang @Vibel pernah nyatakanSebelum ada segala sesuatu, yg ada pertama kali adalah ALLAH, berada didalam Nukat Ghaib, berjuluk KUN yaitu DZAT SEJATI. Nukat artinya ialah Biji (Titik), sedangkan GHOIB artinya SAMAR; jadi Nukat Ghoib artinya adalah “titik yang samar”
NUR MUHAMMAD ialah cahaya yg terang benderang, tanpa bayangan dan dinamakan Sifat Sejati. KUN dilanjutkan dengan FAYAKUN. KUN artinya Kalam Allah, perkataan tunggal untuk selamanya dan disebut ASMA` SEJATI. FAYAKUN artinya menjadi terhampar selamanya, dan disebut AF`AL (perbuatan) SEJATI.

Semuanya itu menjadi asal muasal kehidupan dan disebut ANASIR SEJATI. Jadi Allah itu memiliki atau menjadikan dari anasir yang empat seperti tsb diatas yaitu ; DZAT , SIFAT , ASMA` , AF`AL . Itu semua menjadi asal kejadian ROH, yaitu asal muasal Kehidupan.

Nukat ghoib setelah terkena Kalam Allah lalu bergetar. Getaran Nukat Ghoib kemudian memunculkan Roh Idhofi yaitu cahaya jernih yg memancar berkilauan yg juga disebut Roh Sejati, wewayangan dari Dzat Sejati.

Roh Idhofi kemudian bergetar dan memunculkan cahaya warna warni yaitu Hijau , Kuning , Putih, Merah, dan Hitam. Cahaya lima warna tersebut masih bergetar. Getarannya menjadi sarana bagi

Jasad Kasar Halus yang menjadi wadah bagi Roh Kita sehingga bisa bergerak serta bersuara , suara batin dan suara lisan.
apakah telah dapat ditangkap makna tersirat dari kalimat diatas yg dengannya dapatlah disimpulkan

Ajaran S45P Mpu Wesi Geni

bermula dari mengamalkan dan menghayati 4 ayat terakhir Surah Al Kahfi kemudian menemukan pencerahan Kursani pada Surah Al Hadid dan penyelarasannya pada Surah Al Waqiah, Al Hadid + Al Waqiah = Wesi Geni = Emas = Aurum..


Kaf <==========>ha
Ha <==========>Mim
Ya <==========>`Ain
`Ain <==========> Sin
Shod <==========> Qof
Kama in anzalnahu minas sama-i fahtalato bihi nabatul ardhu fa asbaha hasyiman tadzruur riyah

Huwallohul ladzi la ilaha illa huwa `alimul ghoibi was syahadati huwar rohmanur rohiM

Yaumal azifata idzil quluba ladal khanajiri kazimina maliz zolimina min hamimi wala syafi iy yutho`a

`Alimat nafsun ma akhdorot fala uqsimul jawari
bil khunnasil kunnas wal laili idza `as `asa was sub hi idza tanaffaS

Shod wal qur-ani dzi dzikri billadzina kafaru fi `izzati wa syiqoQ
1. Al Kahfi
2. Al Hashr
3. As Syuura
4. At Takwir
5. Shaad

asmat Laku merukunkan S45P. 2 laku utama yang wajib...
1. Jangan meludah
2. Jangan tolak pinggang

Jangan meludah:
Badanmu dari tanah..semua yang bisa dipegang ya dari tanah..tanah ya orang tuamu..orang tua kok diludahi..

Jangan tolak pinggang:
Alam itu kan sejatinya kosong... yang jangan bikin yang kosong sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar